14.000 komunitas sekarang bebas buang air besar di Nigeria—UNICEF

14.000 komunitas sekarang bebas buang air besar di Nigeria—UNICEF

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan 14.000 komunitas Nigeria mencapai status bebas buang air besar sembarangan dalam waktu delapan tahun setelah intervensi mereka melalui program Sanitasi Total yang Dipimpin Komunitas (CLTS).

Mr Kanaar Nadar, Chief Officer UNICEF yang bertanggung jawab atas Sanitasi dan Kebersihan Air, mengungkapkan hal ini dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Nigeria (NAN) di Abuja pada hari Kamis.

Dia mengatakan Nigeria dapat mencapai targetnya untuk mencapai peta jalan nasional untuk mengakhiri buang air besar sembarangan pada tahun 2030, “jika menerapkan kebijakan untuk mendorong perubahan perilaku dalam sanitasi dan kebersihan.”

Nadar mengatakan lembaga tersebut melakukan survei di beberapa komunitas terpilih dan menemukan adanya kesenjangan antara pengetahuan dan sikap dalam praktik promosi kebersihan.

“Situasi seperti itu dapat dikurangi dengan pesan promosi kebersihan yang tepat,” katanya.

Dia mencatat bahwa Nigeria dikenal memiliki inspektur sanitasi, yang melakukan penegakan praktik kebersihan.

“Tetapi para inspektur tampaknya tidak memiliki dorongan yang diperlukan; kebersihan harus didorong oleh semua untuk mengurangi kemungkinan wabah penyakit yang dapat dicegah,” katanya.

Menurutnya, Nigeria perlu meningkatkan strategi promosi kebersihannya untuk menjadikannya norma sosial.

Pejabat UNICEF, yang mengatakan intervensi mencakup 200.000 komunitas, mengatakan orang miskin 36 kali lebih mungkin buang air besar di tempat terbuka daripada orang kaya “karena distribusi kekayaan yang tidak proporsional di masyarakat”.

Dia menantang para pemangku kepentingan untuk mengembangkan pesan sederhana, lebih baik, dan hemat biaya yang akan memungkinkan lebih banyak orang Nigeria mengubah perilaku mereka menuju promosi kebersihan.

Nadar mencatat bahwa Nigeria adalah penandatangan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, oleh karena itu perlu dengan sengaja menghilangkan hambatan sanitasi dan kebersihan di negara tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Tetap Kementerian Lingkungan Hidup di Negara Bagian Osun, Adewale Ojo, mengatakan warga negara bagian tersebut lebih sadar akan buang air besar sembarangan karena kepekaan yang terus-menerus.

Ojo mengatakan kepada wartawan di Osogbo bahwa penyebab utama buang air besar sembarangan di sub-Sahara Afrika adalah tidak adanya sistem sanitasi yang efektif.

“Terlepas dari kampanye agresif melawan kebiasaan di media, yang secara konsisten dilakukan oleh kementerian, ada upaya keras untuk membangun toilet untuk keperluan umum di seluruh negara bagian.

“Sebuah lembaga di bawah kementerian ini, Badan Penyehatan Lingkungan dan Air Pedesaan (RUWESA), telah membangun ratusan toilet di tiga distrik senator dan terus menyadarkan masyarakat akan perlunya toilet fungsional,” kata Ojo.

online casinos