
90% korps yang dikirim ke Utara mengajukan permohonan penempatan kembali – Ditjen NYSC
Direktur Jenderal Korps Layanan Pemuda Nasional (NYSC) Brigadir Jenderal Suleiman Kazure, telah meyakinkan anggota korps yang ditempatkan di bagian utara negara itu akan keselamatan mereka dan oleh karena itu menyarankan mereka untuk menghentikan penempatan kembali ke wilayah lain untuk mencari satu-satunya anggota korps tersebut. tahun wajib dinas nasional.
Direktur jenderal, yang mengatakan hal ini pada hari Selasa saat berpidato di depan anggota korps Angkatan B 2016 yang ditempatkan di Negara Bagian Niger, di kamp orientasi di Wilayah Pemerintah Daerah Paiko negara bagian tersebut, mengungkapkan bahwa 90 persen anggota korps yang ditempatkan di utara adalah, mengajukan permohonan pemindahan, dengan mengatakan bahwa “wilayah utara tidak lagi bergejolak.”
Bos NYSC yang diwakili oleh Direktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Ibu Christy Ifeyinwa Uba, mengatakan keberhasilan yang dicatat oleh militer, khususnya di zona geopolitik Timur Laut negara itu, menjadi hal yang normal di seluruh wilayah utara. , dan mendesak mereka untuk berhenti mencari penempatan kembali.
Menurut Kauzure, anggota korps sekarang dapat dimobilisasi ke seluruh wilayah utara dan mengimbau para anggota korps untuk tidak memikirkan hal-hal negatif yang pernah mereka dengar tentang wilayah utara di masa lalu mengenai ketidakamanan.
“Saya ingin meyakinkan Anda bahwa wilayah utara sekarang damai dan masyarakatnya ramah. Tetap berpikiran terbuka dan berikan kesempatan dan percobaan. Postingan Anda bukan suatu kesalahan, tetaplah di sini dan berikan pengaruh pada masyarakat di negara bagian ini.”
Namun Dirjen mengingatkan anggota korps untuk berhenti menyalurkan keluh kesah dan keluh kesahnya melalui media sosial.
“Ini adalah organisasi yang disiplin, jika Anda memiliki masalah atau keluhan, temui pemerintah daerah atau koordinator zona dan bahkan koordinator negara bagian Anda jika ada masalah atau tantangan daripada pergi ke media sosial untuk mengatasi masalah Anda,” katanya.
Dalam pidatonya, koordinator skema Negara Bagian Niger, Ny. Theresa Ibukun Arokoyo mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi kamp orientasi di negara bagian tersebut, dan menekankan bahwa perlu adanya perhatian segera karena fasilitas di kamp tersebut yang bobrok.
Dia menunjukkan bahwa upaya telah dilakukan untuk menarik perhatian pemerintah negara bagian agar memenuhi janjinya untuk pembangunan kamp orientasi permanen.
Negara Bagian Niger adalah satu-satunya negara bagian di bagian tengah utara yang tidak memiliki kamp orientasi permanen bagi anggota korps karena setiap pemerintahan yang sukses hanya sekedar basa-basi untuk membangun kamp permanen bagi anggota korps.