
Direktur pelaksana bank pertama menentang perbankan rumah
Dr Adesola Adeduntan, Managing Director First Bank Nigeria, menentang perbankan rumahan, dengan mengatakan hal itu dapat menyebabkan inflasi di negara tersebut.
Adeduntan yang mengatakan hal itu pada hari Kamis di Calabar saat mereka menjadi mahasiswa dari St. Patrick’s College, Ikot-Ansa tentang literasi keuangan menyarankan masyarakat Nigeria untuk memupuk kebiasaan menyimpan uang mereka di bank untuk digunakan di masa depan daripada menggunakan layanan perbankan rumah.
Program ini merupakan bagian dari kegiatan bank dalam rangka merayakan Global Money Week 2017 yang bertajuk “Earn, Learn, Save Money for Future Use”.
Direktur Utama mengatakan, bank sebagai lembaga keuangan dibebani dengan tanggung jawab pengelolaan dan penyimpanan uang baik bagi perorangan, pemerintah, organisasi korporasi dan lain-lain.
Dia mengatakan jika semua individu dan organisasi perusahaan gagal menyimpan uang mereka di bank, situasi ini dapat melumpuhkan dunia usaha.
“Perputaran uang tunai mendorong bisnis dan ekonomi yang digerakkan oleh bisnis adalah dasar dari pertumbuhan dan pembangunan negara.
“Ini sama saja dengan sabotase ekonomi ketika individu mulai menimbun uang, sehingga melumpuhkan bisnis yang bergantung pada uang tunai untuk bercita-cita,” katanya.
Dikatakannya, program ini diselenggarakan untuk mendidik anak-anak usia 13-17 tahun dengan pengetahuan tentang Literasi Keuangan dan kewirausahaan.
Menurutnya, bank telah mengirimkan delegasi ke 30 sekolah di enam zona geopolitik untuk membekali siswa dengan pengetahuan yang diperlukan tentang literasi keuangan.
Ia berpesan kepada para siswa untuk memanfaatkan entrepreneurship center di sekolah dengan sebaik-baiknya guna mempelajari keterampilan yang akan membuat mereka mandiri setelah lulus sekolah.
“Edukasi siswa mengenai literasi keuangan edisi tahun 2017 dirancang untuk menjangkau sekitar 3.000 siswa di 30 lokasi di enam zona geo-politik di Nigeria.
“Sejak didirikan pada tahun 1894, First Bank telah secara konsisten membangun hubungan dengan klien, berfokus pada dasar-dasar tata kelola perusahaan yang baik, likuiditas yang kuat, manajemen risiko yang optimal, dan kepemimpinan,” katanya.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah Pdt. Christopher Okon, berterima kasih kepada bank karena telah memilih sekolah untuk mendapatkan manfaat dari Pendidikan Literasi Keuangan.
Okon mengimbau bank untuk menjalin kerja sama dengan pihak sekolah dalam bidang pembangunan infrastruktur, beasiswa siswa, kesejahteraan guru, dan bantuan biaya pendidikan.