Ketegangan Baru di Vietnam – Hubungan China?

Ketegangan Baru di Vietnam – Hubungan China?

Sementara hubungan Vietnam-Tiongkok telah meningkat secara signifikan dengan kunjungan tingkat atas dan memperkuat hubungan ekonomi, hal itu juga memperkuat hubungan dengan AS dan Jepang. Perkembangan ini menciptakan ketegangan baru untuk hubungan bilateral antara Vietnam dan China dan membuat kawasan tidak stabil.

Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China Fan Changlong melakukan kunjungan resmi ke Vietnam dari 18 hingga 19 Juni 2017. Dia juga berencana untuk bergabung dengan Menteri Pertahanan Vietnam, Ngo Xuan Lich untuk memimpin kegiatan pertukaran perbatasan antara kedua tentara di provinsi Lai Chau dan Yunnan dari tanggal 20 hingga 22 Juni. Namun, Jenderal Fan mempersingkat kunjungannya dan tiba-tiba meninggalkan Vietnam pada malam tanggal 18 Juni tanpa mengumumkan alasannya.

Sejak krisis minyak tahun 2014, hubungan antara Vietnam dan Tiongkok telah meningkat secara signifikan. Ada pertukaran kunjungan tingkat atas dan ikatan ekonomi diperkuat. Vietnam juga sangat mendukung Bank Investasi Infrastruktur Asia yang dipimpin China dan Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Namun, pada saat yang sama, Vietnam mempererat hubungan dengan saingan strategis China, AS dan Jepang. Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc adalah pemimpin ASEAN pertama yang mengunjungi AS di bawah pemerintahan Trump pada akhir Mei 2017. Segera setelah itu, dia melakukan kunjungan penting ke Jepang, menyegel kesepakatan senilai lebih dari US$22 miliar.

Inisiatif kerja sama militer antara Vietnam dan kedua kekuatan tersebut disoroti dalam pernyataan bersama dari kedua kunjungan tersebut, yang juga menekankan posisi bersama ketiga negara di Laut Cina Selatan. Washington dan Tokyo juga telah memberi Hanoi kapal penjaga pantai dan kapal patroli untuk membantu meningkatkan kapasitas maritim Vietnam.

Meskipun tidak ada penjelasan yang diberikan atas kepergian mendadak Jenderal Fan dari Vietnam, perkembangan hubungan Vietnam dengan AS dan Jepang mungkin berperan.

Perkembangan ini telah mengangkat beberapa alis di Beijing. Pada 18 Juni 2017, Global Times memuat opini yang mengutuk manuver diplomatik Vietnam ini. Ia mengklaim bahwa “ambisi Vietnam” dapat “memicu konfrontasi” dan menggoyahkan kawasan, dan bahwa “pembicaraan Vietnam yang sering dengan AS dan Jepang mengenai Laut Cina Selatan tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang tidak berbahaya”.
Meskipun tidak ada penjelasan yang diberikan atas kepergian mendadak Jenderal Fan dari Vietnam, perkembangan hubungan Vietnam dengan AS dan Jepang mungkin berperan.
Perkembangan ini bukan pertanda baik bagi hubungan bilateral dan ketegangan baru dapat terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

demo slot pragmatic