Nigeria kehilangan N127 miliar setiap tahunnya akibat kejahatan dunia maya—DFID

Nigeria kehilangan N127 miliar setiap tahunnya akibat kejahatan dunia maya—DFID

Profesor Olu Ogunsakin dari Departemen Pembangunan Internasional (DFID) pada hari Senin mengatakan dampak kejahatan dunia maya terhadap negara ini begitu besar sehingga negara ini mengalami kerugian sekitar N127 miliar setiap tahunnya akibat para penjahat yang menggunakan internet untuk menyabotase perekonomian.

Dia memperingatkan bahwa situasi ini akan terus berlanjut sampai pemerintah dan badan keamanan menemukan cara untuk mengekang ancaman tersebut.

“Kita perlu memastikan bahwa masyarakat menyadari dampak kejahatan dunia maya karena kejahatan ini adalah sesuatu yang tidak mengenal batas negara dan berdampak pada semua orang, di mana pun lokasinya,” ujarnya dalam lokakarya tentang kejahatan dunia maya dan forensik.

Profesor Ogunsakin mengatakan bahwa Nigeria dapat mengekang ancaman ini jika mereka mengembangkan teknik siber tentang cara memberantas ancaman yang semakin meningkat, dan menambahkan bahwa ada kebutuhan untuk berkolaborasi dengan negara-negara yang memiliki strategi.

“Di seluruh dunia Anda juga akan menyadari bahwa banyak negara yang terkena dampaknya, jadi kita harus bekerja sama dengan masyarakat karena saat ini kita belum memiliki strategi nasional tentang cara menangani kejahatan ini dan kita harus memulainya dari awal. , “katanya.

Irjen Polisi (IGP), Ibrahim Idris, juga menilai aparat khawatir dengan maraknya tindak kriminal.

IGP yang diwakili oleh Asisten Irjen Polisi Umaru Shehu mengatakan para pelaku kejahatan terus mencari cara untuk memanfaatkan celah teknologi siber baru.

“Mereka menghabiskan lebih banyak energi dan sumber daya untuk melakukan kejahatan nasional dan internasional yang sulit dicegah dan dideteksi,” ujarnya.

Dalam pidatonya, dia berkata, “perlu dicatat bahwa para penjahat ini terorganisir dengan baik dan bersedia berinvestasi dalam teknologi modern sehingga mereka dapat melakukan pencurian identitas dan pelanggaran privasi, penipuan transaksi elektronik, membuat kekacauan dengan memasukkan virus komputer dan malware.infeksi di komputer pribadi dan perusahaan untuk mendapatkan kendali atau pemerasan dan serangan penolakan layanan terdistribusi.

“Yang lebih mengkhawatirkan adalah radikalisasi, ekstremisme kekerasan, dan terorisme yang dilakukan melalui peretasan dan perusakan dunia maya dan situs web.

“Dibandingkan dengan kejahatan tradisional di mana penjahat dapat merampok satu atau dua bank dalam sehari, ICT telah memungkinkan untuk merampok ratusan bank dalam waktu kurang dari satu jam, sementara para pelakunya duduk dengan nyaman di rumah atau kantor mereka.”

taruhan bola online