
Pembangunan jalan: warga menuntut ganti rugi atas rumah dan toko yang dibongkar
BEBERAPA warga komunitas Alagbado telah meminta Pemerintah Negara Bagian Lagos untuk membayar kompensasi atas rumah dan toko mereka yang dibongkar untuk pembangunan jalan.
Oluwatobi Kuye, anggota Otoritas Pengembangan Komunitas Alagbado (CDA), mengatakan kepada Kantor Berita Nigeria (NAN) pada hari Rabu bahwa lebih dari 1.500 bangunan terkena dampaknya.
“Seperti yang Anda lihat, lebih dari 1.500 rumah telah dibongkar, termasuk pertokoan di sepanjang poros ini, Jalan AIT Alagbado.
“Kami memohon kepada pemerintah untuk membantu kami dengan sejumlah uang setidaknya untuk penyesuaian karena properti kami yang dibongkar.
“Mayoritas pemilik di sini adalah orang-orang lanjut usia yang menggantungkan hidup dari menyewa toko dan rumah tersebut,” ujarnya.
Nonso Okeke, seorang pedagang di Halte Bus Kola yang tokonya dibongkar, mengatakan kepada NAN bahwa latihan tersebut akan berdampak pada hidupnya.
Okeke mengatakan, dia baru menyelesaikan pembayaran toko tersebut pada Februari lalu dengan kesepakatan toko tersebut menjadi milik pribadinya seumur hidup.
“Saya membayar N2.500.000 untuk pembelian toko dari pemilik rumah saya pada bulan Februari; setelah dua bulan pembayaran kami menerima pemberitahuan dari pemerintah bahwa tempat itu akan dibongkar untuk pembangunan jalan.
“Yang kami inginkan sekarang adalah mengajukan permohonan kompensasi kepada pemerintah karena kami telah menghabiskan banyak uang di tempat ini dan pemerintah seharusnya sudah memberi tahu kami jauh-jauh hari,” katanya.
Bapak Bisi Yusuf, anggota Dewan Negara Bagian Lagos mengatakan kepada NAN bahwa proyek ini bertujuan untuk kepentingan warga.
Yusuf, ketua Komite Akuntan Publik DPR, mengatakan dia bertemu dengan beberapa pemilik sebelum pembongkaran.
“Proyek ini tidak bisa dihindari, Jalan AIT Alagbado merupakan jalur penting yang menghubungkan begitu banyak jalan hingga kawasan Ipaja Ayobo, jadi kami tidak punya pilihan lain selain melakukan hal yang benar.
“Himbauan saya kepada masyarakat adalah mempertimbangkan beberapa faktor penting yang mungkin muncul di masa depan sebelum mereka membangun rumah.
“Saya bertemu langsung dengan pemiliknya dan memberi tahu mereka alasan mengapa kami harus melaksanakan proyek tersebut, karena jalan tersebut sudah lama siap dibangun.
“Mereka harus menanggungnya, tidak ada keuntungan tanpa rasa sakit, sebentar lagi kita semua akan menikmatinya bersama,” ujarnya.
NAN melaporkan, ratusan toko dan rumah dibongkar mulai dari Halte Kola, Jalan AIT Alagbado, Desa Ilapo, Komunitas Anjorin, Kawasan Alaso, hingga Area Komando di sepanjang Komunitas Ipaja Ayobo.