Pembantu legislatif protes di Abuja

Pembantu legislatif protes di Abuja



Asisten Legislatif dari kedua Dewan Majelis Nasional (NASS) berkumpul di lobi gedung pada hari Rabu dan melakukan protes damai terhadap manajemennya atas tunggakan gaji dan tunjangan yang belum dibayar selama berbulan-bulan hingga lebih dari N1,5 miliar.

Terlihat bahwa para asisten legislatif yang telah meninggalkan berbagai kantornya, mulai berkumpul di lobi NASS sejak pukul 08.00 dan menyanyikan lagu-lagu solidaritas untuk mendesakkan tuntutan agar tunggakan mereka segera dilunasi.

Namun, protes tersebut menunda dimulainya kembali pleno di kedua kamar karena pejabat ketua, Presiden Senat, dan Ketua DPR menunda pergerakan mereka untuk sementara waktu karena alasan keamanan.

Beberapa asisten pengunjuk rasa menjelaskan kepada wartawan bahwa mereka melakukan protes setelah janji yang gagal dibuat oleh manajemen Majelis Nasional untuk membayar gaji dan hak yang jatuh tempo.

Namun, mereka memperingatkan bahwa protes mereka berikutnya akan ditujukan kepada Presiden Senat, Dr Bukola Saraki dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Yang Terhormat Yakubu Dogara, jika manajemen menolak untuk memenuhi janjinya untuk menyelesaikan tunggakan tersebut.

Salah satu pembantu legislatif, yang mengidentifikasi dirinya hanya sebagai Kingsley, mengatakan kepada wartawan bahwa banyak dari rekan mereka telah mengalami berbagai bentuk kesulitan.

Anggota staf yang dirugikan lainnya, Yusuf Sherrif Modu, menuduh manajemen membayar staf tetap dan mengabaikan para pembantu legislatif.

Presiden Forum Pembantu Legislatif Majelis Nasional (NASSLAF), Kawan Samule Melaye, yang membenarkan bahwa beberapa anggotanya masih berhutang gaji dan tunjangan, mengaku baru mendengar unjuk rasa itu setelah digelar.

Menurutnya, saya tidak menentang apa yang mereka protes. Tetapi selalu ada kebutuhan untuk mengikuti proses hukum dalam segala hal yang ingin kami lakukan dan saya percaya bahwa sebagai pemangku kepentingan saya seharusnya diberi tahu tentang protes tersebut.”

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa posisi resmi Majelis Nasional adalah bahwa pembayaran akan segera dilakukan untuk menutupi semua uang yang terhutang kepada anggota parlemen.

Saat dihubungi, Direktur Penerangan MPR, Isyiaku Dibal, berjanji akan menelepon kembali namun tidak ada tanggapan dari pihaknya pada saat pers.

Menurutnya, “Kami bertemu hari ini dengan Panitera Majelis Nasional (CNA), Mohammed Sani -Omolori dan dia meyakinkan bahwa tunggakan akan segera dibayar, bahkan dia bersumpah tidak ‘Sepeser pun dari klaim kami tidak akan . dibiarkan tidak dibayar.

slot online pragmatic