
Selalu rangkul bahasa asli Anda, desak PBB kepada pelajar Nigeria
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meminta siswa Nigeria untuk selalu merangkul bahasa asli mereka, dengan mengatakan bahwa setiap anak yang tidak memahami konsep apa pun dalam bahasa ibunya mungkin merasa kesulitan untuk memahaminya dalam bahasa lain.
Direktur Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC) di Lagos, Ronald Kayanja, memberikan muatan tersebut saat berbicara pada Hari Bahasa Ibu Internasional 2017 bertema: “Menuju masa depan yang berkelanjutan melalui pendidikan multibahasa.”
Ini sama seperti Pemerintah Negara Bagian Lagos meluncurkan materi pembelajaran baru tentang bahasa dan budaya Yoruba, untuk digunakan oleh 99 sekolah menengah milik pemerintah di Distrik Pendidikan 1.
Berbicara pada acara yang berlangsung di Government College, Agege dan diselenggarakan oleh UNIC dan Education District, Kayanja memuji upaya Pemerintah Negara Bagian Lagos ke arah ini mencatat bahwa bahasa pribumi telah membantu siswa untuk memahami keindahan alam. warisan budaya mereka.
“Sangat penting bagi siswa untuk belajar dan berbicara bahasa asli mereka di sekolah dan ini adalah salah satu target yang ingin dicapai oleh Pemerintah Negara Bagian Lagos.
“Setiap anak yang tidak memahami konsep apa pun dalam bahasa ibunya mungkin merasa kesulitan untuk memahaminya dalam bahasa lain,” katanya.
Menurutnya, bahasa dan budaya Nigeria sangat kaya, namun diperingatkan bisa hilang jika anak-anak Nigeria tidak didorong untuk berbicara dan memahami dari mana mereka berasal.
“Bahasa dan budaya Nigeria sangat kaya, tetapi kita bisa kehilangannya jika kita tidak mendorong anak-anak kita untuk berbicara dan memahami dari mana asalnya.
“Saya memuji Pemerintah Negara Bagian Lagos yang telah memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 4,” katanya.
Tutor Jenderal dan Sekretaris Tetap, Pendidikan Distrik 1, Dr. Folayinmika Ayandele, dalam sambutannya mengatakan tujuan pemerintah negara bagian adalah untuk mendorong siswa untuk menghargai bahasa ibu mereka.
“Untuk selanjutnya, kami akan memastikan pertemuan sekolah kami diadakan dalam bahasa Yoruba setiap saat Kamisseperti yang dilakukan Dewan Perwakilan Negara Bagian Lagos.
“Guru kami tidak akan lagi malu untuk berbicara bahasa kami di sekolah kami, baik di Yoruba, Igbo, Hausa, dan lainnya, yang akan menjadi hal yang menyenangkan.
“Saya ingin mendorong orang tua kita untuk belajar dan membiarkan anak-anak berbicara bahasa asli kita karena budaya kita kaya dan kita harus bangga akan hal itu,” ujarnya.
Perlu diingat bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional pada tahun 1999 untuk mempromosikan kesadaran akan keragaman bahasa dan budaya serta multibahasa.