
Sidang ulang Dasuki terhenti karena kematian ayah
Sidang ulang yang dijadwalkan terhadap mantan Penasihat Keamanan Nasional (NSA), Kolonel Mohammed Sambo Dasuki (purnawirawan), di hadapan Hakim Baba Yusuf dari Pengadilan Tinggi Wilayah Ibu Kota Federal (FCT), pada hari Rabu, tidak dapat dilaksanakan karena kematian ayahnya. , Alhaji Ibrahim Dasuki yang merupakan sultan Sokoto ke-18.
Dasuki dan empat orang lainnya, Shuaibu Salisu, mantan Direktur Keuangan dan Administrasi, Kantor Penasihat Keamanan Nasional (ONSA); Aminu Babakusa, mantan Manajer Umum, Nigerian National Petroleum Corporation (NNPC); Acacia Holdings Limited dan Reliance Referral Hospital Limited sedang dituntut oleh Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC) atas 19 dakwaan yang berbatasan dengan pencucian uang dan pelanggaran pidana terhadap kepercayaan sejumlah N13,570,000,000 di hadapan Hakim Hussein Baba-Yusuf.
EFCC menuntut mantan NSA dan empat orang lainnya: Bashir Yuguda, mantan Menteri Negara Keuangan; Alhaji Attahiru Bafarawa, mantan gubernur Negara Bagian Sokoto; putranya, Sagir dan perusahaan mereka, Dalhatu Investment, dalam kasus penipuan N13 miliar lainnya di hadapan Hakim Peter Afem dari Pengadilan Tinggi FCT 24.
Berdasarkan permintaan pengacara yang terlibat dalam kasus tersebut, Ketua Pengadilan Tinggi FCT, Hakim Ishaq Bello, telah menyederhanakan kedua kasus tersebut di dua pengadilan berbeda dan melimpahkan keduanya ke Hakim Baba-Yusuf.
Hakim Baba Yusuf, pada tanggal 21 Oktober 2016 ketika kasus tersebut dilimpahkan ke pengadilannya, menetapkan hari Rabu tanggal 16 November untuk dakwaan terhadap mantan NSA dan orang lain sebelum dia.
Namun persidangan ditunda atas permintaan tim jaksa dan pembela sebagai bentuk simpati Kolonel Dasuki (purn) atas meninggalnya ayahnya, yang meninggal di Abuja pada hari Senin dan dimakamkan di Sokoto pada hari Selasa.
Salah satu mantan pengacara NSA, Ahmed Raji, mengatakan kepada wartawan di gedung pengadilan bahwa kedua belah pihak dalam persidangan sepakat untuk menunda persidangan karena suasana tidak sesuai untuk persidangan Dasuki.
Mantan anggota NSA, yang ditahan Departemen Keamanan Negara (DSS) sejak Desember lalu, tidak hadir di pengadilan pada hari Rabu karena alasan yang tidak diketahui, namun Raji mengatakan kepada wartawan bahwa Dasuki masih berduka atas kematian ayahnya.
Penasihat hukum senior menginformasikan bahwa meskipun permasalahan tersebut tidak secara resmi diajukan ke hadapan Hakim Yusuf, para pengacara dari kedua belah pihak dalam kasus tersebut sepakat bahwa tidak pantas untuk melanjutkan persidangan pada saat Dasuki sedang berkabung.
Mereka bersama-sama menyetujui penundaan hingga Rabu, 7 Desember 2016.