
Singapura saat ini merupakan investor asing terbesar di Myanmar
Dalam lima tahun terakhir, Singapura telah melampaui China sebagai investor terbesar di Myanmar. Meskipun Myanmar mendapatkan keuntungan dari hal ini, Myanmar perlu menjaga stabilitas hukum, peraturan dan politik untuk menjaga antusiasme Singapura terhadap investasi di negara tersebut.
Dalam lima tahun terakhir, Singapura telah melampaui Tiongkok sebagai investor terbesar di Myanmar untuk setiap tahun keuangan. Saat ini, jumlah total investasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Singapura adalah USD20.840.400 juta, hanya sedikit lebih besar dari total USD20.500.073 juta yang diinvestasikan oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok, menurut Direktorat Investasi dan Administrasi Perusahaan Myanmar (DICA).
Secara keseluruhan, Singapura dan Tiongkok menyumbang lebih dari separuh investasi asing yang disetujui di Myanmar. Pemain terbesar berikutnya adalah Thailand dan Hong Kong, yang masing-masing menyumbang 14% dan 10% dari seluruh investasi asing.
Posisi Singapura sebagai investor teratas di negara itu harus dipahami dalam dua tren keseluruhan. Pertama, jumlah total investasi asing di Myanmar mencapai puncaknya pada tahun fiskal 2015-2016, namun terus menurun sejak saat itu. Kedua, investasi dari Singapura dan China juga kurang lebih mengikuti pola ini.
Apa sifat investasi Singapura di Myanmar? Secara total, 305 perusahaan terlibat, terdiri dari perusahaan yang berbasis di Singapura dan Singapura. Menurut statistik pemerintah Singapura, porsi terbesar investasi Singapura di Myanmar berada di sektor informasi dan komunikasi (73%) pada tahun 2017, diikuti oleh manufaktur (14%) dan real estat (4,6%).
Secara keseluruhan, Singapura dan Tiongkok menyumbang lebih dari separuh investasi asing yang disetujui di Myanmar.
Meskipun jumlah investasi Singapura di Myanmar mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan Singapura masih antusias untuk berekspansi ke Myanmar. Berdasarkan survei yang dilakukan Singapore Business Foundation tahun lalu, negara ASEAN yang paling antusias terhadap 700 perusahaan yang terdaftar di Singapura adalah Vietnam (31%), Myanmar (30%), Indonesia (27%) dan Malaysia (27). %).
Myanmar berada dalam posisi yang baik untuk mengambil manfaat dari hal ini. Negara ini merupakan negara dengan perekonomian yang berkembang pesat dan sedang menjalani reformasi hukum dan peraturan. Namun, pemerintah harus menyempurnakan proses-proses ini dan memastikan bahwa transisi politik dilakukan secara terukur dan mantap.