Tingkatkan politeknik menjadi universitas teknologi, ASUP desak FG

Tingkatkan politeknik menjadi universitas teknologi, ASUP desak FG


Tingkatkan politeknik menjadi universitas teknologi, ASUP desak FG

Serikat Staf Akademik Politeknik (ASUP) telah meminta Pemerintah Federal untuk meningkatkan semua politeknik menjadi universitas teknologi untuk mengakhiri diskriminasi terhadap pendidikan teknologi di negara tersebut.
Mr Adeyemi Aromolaran, ketua cabang Yaba College of Technology ASUP, mengajukan banding dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Nigeria (NAN) pada hari Rabu di Lagos.
Ketua ASUP mengatakan, kebijakan diskriminatif pemerintah terhadap politeknik menghambat perkembangan pendidikan teknik di tanah air.
“Kita harus melihat contoh Inggris dalam pengelolaan program pendidikan karena dari sanalah Nigeria meniru sistem pendidikan politeknik.
“Inggris sudah lama menghapus politeknik; semua politeknik telah beralih ke universitas teknologi di negara itu,” kata Aromolaran.
Dia mencatat bahwa tingkat penerimaan ke politeknik dan perguruan tinggi pendidikan di negara itu turun setiap tahun karena kebijakan pemerintah yang merugikan.
“Selama kita melanjutkan sistem yang kita jalankan, diskriminasi akan terus berlanjut dan akibatnya, penerimaan ke politeknik akan terus menurun.
“Ini adalah bagian dari apa yang telah dihasut oleh serikat pekerja,” katanya.
Pejabat ASUP mengatakan bahwa dengan dikotomi antara diploma politeknik dan sarjana, tidak ada orang yang tercerahkan yang ingin anaknya masuk ke politeknik.
Menurutnya, sebagian besar anak muda sibuk mengenyam bangku kuliah.
“ASUP tidak tinggal diam, tapi respon pemerintah tidak baik.
“Baru-baru ini, tingkat diskriminasi lain datang dari JAMB lagi karena kami sekarang memiliki satu ujian JAMB untuk politeknik dan universitas.
“JAMB sekarang meminta calon yang telah membuat pilihan kedua politeknik membayar biaya tambahan N2500 atau N3000 sebelum ditawari masuk ke politeknik.
“Ini bentuk diskriminasi terbaru terhadap pendidikan politeknik.
“Biasanya ini cukup untuk mencegah anak muda mana pun pergi ke politeknik, apalagi perguruan tinggi keguruan.
“Ketika kita mengagitasi agar pemerintah menghapus dikotomi dan kebijakan lain yang diskriminatif terhadap politeknik, JAMB kini membuat kebijakan lain yang diskriminatif terhadap politeknik,” kata Aromolaran.
Ketua ASUP mengatakan bahwa sampai semua kebijakan yang tidak ramah dihapuskan, negara tidak akan memiliki sistem politeknik yang efisien yang dapat diterima oleh semua orang.
Aromolaran mengatakan serikat pekerja akan terus memprotes dan menolak segala upaya untuk membatasi kemajuan dan perkembangan pendidikan politeknik di tanah air.

Togel SDY